Minggu, 27 September 2015

PENGEMBANGAN KONSEP DASAR HIDUP SEORANG MUSLIM

         











Di dalam al-Qur’an dijelaskan  bahwa tujuan Allah swt. Menciptakan kita manusia adalah  untuk beribadah kepada Allah swt. dan kehidupan dunia yang penuh dengan keindahan hanya bersifat sementara,  buat bekal  menuju alam keabadian di akhirat kelak. Ini adalah merupakan konsep dasar  seorang muslim yang harus tumbuh  di dalam hati  dan berkembang    dalam bentuk  tingkah laku, amal dan perbuatan kita sehari-hari.
            Dalam kehidupan materialis sekarang  orang sudah  mulai lupa konsep dasar hidup ini. Befikir pragmatis, berbuat dengan pertimbangan untung dan rugi demi memperkaya diri, tanpa mau peduli kemana harta itu nanti, apakah akan di bawa mati.
            Sebagai seorang muslim yag sejati, kita harus befikir strategis dan edeolois. Kita jangan hanya berfikir untung dan rugi sesaat, tatapi kita harus berpikir  jauh kedepan, sesuai dengan petunjuk al-Alqur’an. Kita bekerja  dan beramal hari ini bukan hanya untuk kepentingan dan kebahagian dunia  saja , tetapi yang terpenting adalah untuk kedamaian dan kebahagian  di alam akhirat yang bersifat kekal.
            Diantara pengembangan dan  perwujudan  yang mecerminkan pelaksanan  konsep dasar hidup seorang muslim adalah:

1.       Melaksnakan ibadah Kurban
               Hari ini disebut Idul Adha / Hari Haya Kurban, karena kita kaum muslimin  disyariatkan untuk melaksanakan penyembelihan hewan Kurban, mulai tanggal 10 s/d 13 Zul Hijah, dengan tujuan untuk mendekatkan diri  kepada Allah swt.dan sekaligus sebagai bukti kepedulian social kita .
       Syari'at kurban ini bermula dari peristiwa penyembelihan seorang anak yang dilakukan oleh bapak yang mendapat persetujuan dari isteri , yaitu Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan Nabi Ismail.  Di kala itu Allah menguji kekasihnya Nabi Ibrahim As agar menyembelih putra tunggal  kesayangannya, Nabi Ismail As. Sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an surah Ash-shafat, ayat 100-108.


Artinya: "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu", sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,


Allahhu Akbar 3 x walillahil hamd

          Rasanya  kita tidak bisa membayangkan jika perintah yang sangat berat itu  diperintahkan Allah kepada kita, tentu sudah pasti kita tidak samnggup melaksanakannya. Akan tetapi Allah yang Maha Pengasih dan maha pengnyang , hanya mensyari'atkan/ memerintahkan kita  melaksanakan penyembelihan harta, mengeluarkan sebagian rezki,  berupa kambing, sapi, kerbau dan unta, sebagai bukti perwujudan ibadah dan cinta kita kepada Allah swt.
 Allah berfirman.

Artinya: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni`mat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.(al-Kausar,1-3)


                  .








Jika kita masih berfir prakmatis, untung dan rugi  , maka sulit bagi kita untuk dapat melaksanakan ibadah kurban. Akan tetapi jika kita mau berfikir  strategis dan edeologis,  berfikir jauh kedepan berlandaskan nilai-nilai al-Qu’an dan Hadis, insya Allah kita mudah dan tidak merasa berat untuk melaksanakan Ibadah kurban. Jika kita dekat dengan Allah, maka Allah akan dekat kepada kita. Jika Allah dekat dengan kita maka hidup kita akan damai.Salah satu cara mentakarubkan/mendekatkan diri kepada Allah adalah dengan melaksanakan ibadah Kurban.
Dalam melaksanakan  ibadah Kurba  harus  dilandasi niat yang ikhlas  semata-mata hanya karena ketaqwaan kepada Allah swt.  karena Qurban yang diterima Allah hanyalah Kurban yang dilaksanakan  atas dasar keimanan dan ketaqwaan kepada-Nya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Quar’an surah al-Haj  ayat 37.

Artinya: Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya


Jama’ah Idul Adha rahimakumullah
         
          Ditinjau dari sudut pelaksanaan, kurban merupakan suatu ibadah yang sangat ditekankan sekali untuk kita laksanakan, bahkan Rasulullah saw. Mengancam dengan ancaman yang sangat keras kepada orang yang punya kemampuan tetapi dia tidak mau berkurban. Sebagaimana yang diterangkan Rasulullah dalam sabdanya.
مَنْ وَجَدَ سَعَة ٌوَلَمْ يُضَحِّّ فَلا يَقرَبَنَّ مُصَلانا (روه احمد وبن ماجه )                        
Artinya:  Barang siapa yang punya kemampuan tetapi dia  tidak mau  berkurban, maka sekali-kali janganlah mendekati tempat sholat kami

Kemudian  dalam hadis yang lain diterangkan cecara lebih tegas, sebagaimana hadis Nabi Saw.  yang berbunyi:

مَنْ كَانَ لَهُ سَعَة ٌفَلَمْ يُضَحِّ فَلْيَمُوْتُ اِنْ شَاءَ يَهُوْدِيًّا اَوْنَصْرَنِيًّا(الحديث)                                                                       
Artinya: Barang siapa yang punya kemampuan tetapi dia tidak mau berkurban, maka mati sajalah kamu kalau mau sebagai seorang yahudi atuau sebagai seorang nasrani


Jama’ah Idul Adha rahimakumullah

          Kurban ditinjau dari sudut pahala adalah merupakan suatu ibadah yang sangat besar nilai dan ganjarannya disisi Allah swt. Oleh karena itu barang siapa yang melaksanakan ibadah Qurban tepat pada waktu yang ditentukan, maka Allah akan memberikan ganjaran pahala yang sangat besar kepadanya.
اَُلاُضْحِيَة ُلِصََاحِبِهَا ِبكُلِّ شَعْرَةٍ  حَسَنَة ٌ( الحديث)

Artinya: Berkurban itu untuk orang yang melaksanakannya dibalas Allah dengan pahala, setiap satu helai bulu satu kebajikan.
             
            Dalam hadis yang lain juga dijelaskan.
              
مَنْ ضَحَّى طَيِّبَة ًِبهَا نَفْسُهُ مُحْتَسِبًا اَجْرَهَا عَلىَ اللهِ كَانَتْ لَهُ حِجَابًا مِّنَ النَّاِر(ِ الحديث)

Artinya:    Barang siapa yang melaksanakan penyembelihan hewan Qurban dengan keinhklasan hatinya dan mengharapkan keredhaan Allah swt. maka kurbannya itu akan menjadi dinding penutup baginya yang menyelamatkan dia dari api neraka.


Allahhu Akbar 3 x walillahil hamd

          Kurban yang disyari’atkan kepada kita mengandung berbagai himah, diantarannya:
1 . Dari segi Ibadah.
Yaitu untuk mendekatkan diri dan menguatkan hubungan kita dengan Allah swt., yakni merupakan penyerahan diri serta pengakuan bahwa semua yang kita miliki dan kita peroleh dalam  kehidupan ini. Rezki dan harta  yang diperoleh , ilmu yang dimiliki, pangkat dan  kedudukan yang disandang, semua itu pada hakekatnya milik dan amanah Allah swt., dan ini selalu kita ikrarkan dalam sholat.
Artinya:  "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah Allah, Tuhan semesta alam,( al-An’am-162)
                
          Dengan demikian, ketika  sholat  kita  serahkan diri   kepada Allah swt, maka di luar sholat dan dalam kondisi yang bagaimanapun juga harus kita serahkan  diri kita kepada Allah. Dalam sholat kita senantiasa berikrar kepada Allah, bahwa hanya kepada Engkaulah kami menyembang dan hanya kepada Engkaulah kami minta pertolongan.
Pengakuan kita ini adalah merupakan  kesatuan yang tidak dapat dipisahkan . Jangan terjadi, menyembah kepada Allah tetapi minta tolong kepada selain Allah . Beribadah kepada Allah tetapi  bergantung dan merasa khawatir kepada manusia. yang pada akhirnya akan menjerumuskan kita kepada kemusyrikan, Allah berfirman
Artinya:      Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil ( al-Baqarah-42)

          Allah swt. adalah tempat  kita bersandar  yang abadi. Jika kita bersandar kepada manusia,  manusia bisa  mati.  jika kita bersandar kepada atasan, atasan biasa lengser.. Jika kita bersandar kepada dinding, dinding bisa runtuh, jika kita bersandar kepada kayu, kayu bisa tumbang. Tetapi jika kita bersandar kepada Allah maka itu adalah penyandaran diri yang abadi, Ibadah kurban bukti  penyerahan dan penyamdanran diri   kepada Allah swt.

2.     Dari segi Mu’amalah,
 Ibadah Kurban dapat membina  hubungan baik antara sesama kita.  Penyembelihan hewan Kurban yang   laksnakan dagingnya kita  bagikan  kepada sesama muslim yang berada dalam kekurangan, sengsara lagi fakir. Sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam al-Qur’an surah al-Haj ayat 28.

فَكُلُوْا ِمْنهَا وَاَطْعِمُوْا البآئِسَ الْفَقِيْر

Artinya: Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir.
                
          Ayat ini memberikan petunjuk bahwa sebagai muslim kita tidak hanya mementingkan diri sendiri, tetapi juga hendaknya memperhatikan keadaan sekitar kita, terutama terhadap mereka yang lemah ekonominya. Ibadah Qurban mendidik kita setiap muslim untuk menghilangkan sifat serakah, tamak, kikir dan membentuk  sifat kedemawanan, senang membantu  dan mengutamakan orang lain. Allah berfirman.
Artinya: dan mereka mengutamakan orang lain dari pada dirinya  sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Kita hemdaknya menyadari bahwa harta yang Allah titipkan kepada kita bukan semata-mata untuk kepentingan diri sendiri, bukan untuk mencari kemewahan  tanpa peduli orang lain, dan bukan pula sebagai tujuan, tetapi hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan, yakni mencari  ridha Allah, kebahagian dunai dan akhirat.
Apalagi di saat ibadah Kurban ini dilaksanakan, keadaan  masyarakat, bangsa dan negara kita  sedang dilanda krisis ekonomi yang ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, naiknya harga kebutuhan pkok dan melemahnya daya beli masyarakat.. Maka dalam kondisi yang demikian pelaksanaan ibadah Qurban dapat meringankan beban yang berat,  membela  yang lemah, memupuk ukhuwah islamiyah, menguatkan persaudaraan  antara sikaya dengan simiskin, antara yang kuat dengan yang lemah. Dengan cara ini akan terwujutlah rasa kebersamaan, kekompakan, ketentraman dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.

2.       Melaksnakan ibadah Haji
Pengembangan dan oerwujudan konnsep dasar seorang muslim yang kedua adalah  dengan melaksanakan ibadah haji. Disamping syariat Kurban, kita umat Islam diwajibkan melaksanakan ibadah haji, berkunjung ke Baitullah( Ka’bah) melaksnakan berbagai amalan haji, demi memenuhi panggilan Allah swt dan mengharapkan redha-nya, yang pungcak pelaksanaannya mulai tanggal 9 - 13 Zul Hijah.
Hari ini  tgl 10 Zul Hijah , saudara-saudara kita  dan jutaan umat  Islam lainnya   melaksanakan Jumtarul Aqabah  di Mina, sesudah berwukuf di Padang Arafah  kemaren tanggal 9 Zul Hijah. Kepada mereka mari kita do’akan, semoga meraka mendapat haji yang mabrur dan selamat pulang sampai  di kampung. Kepada kita, mari kita berdo’a semoga kita dapat menunaikannya pada tahun-tahun yang akan datang.
Ibadah haji selain mengandung pahala yang besar, juga mengandung berbagai hikmah.

1.     Hikmah  Ihram : menjaga Kesucian diri dengan mengontrol keinginan dan  nafsu.
Langkah pertama bagi kita untuk menjadi manusia sempurna adalah  mengontrol diri, dari keinginan dan hawa nafsu. Dalam ihram kita  diharamkan  memakai sesuatu yang halal. Ini mengisyaratkan  bahwa kita  harus dapat mengontrol antara keperluan dan keinginan. Seorang yang sukses adalah orang  yang dapat melihat antara keperluan dan keinginan, dapat mengontrol diri dari pemanfatan  kekayaan secara berlebihan , bubazir, berpoya-poya dan dapat mengendalikan diri dalam kekuasaan, sehinga kekuasaan bukanlah suatu kesempatan mencari kekayaan, tapi suatu amanah yang kelak akan dipertanggung jawabkan.
Pemakaian kain ihram bagi jemaah haji, mengisyaratkan bahwa kelak bagi setiap orang akan menemui ajal kematian dengan berpakain kain putih dan meninggalkan semua  kemewahan dunia. Harta, tahta dan wanita semuanya akan ditingalkan. Karenanya dalam mencapai semua ini harus sesuai dengan aturan dan etika yang berlaku. Sehingga kelak kita medapatkan kebahagian yang abadi di sisi  Allah swt.

2.      Thawaf : Hidup dalam lingkaran ibadah.
Thawaf adalah mengelilingi ka'bah tujuh kali, yang diringi dengan doa dan talbiyah,  ini mengisyaratkan kepada kita bahwa dalam perputaran waktu selama tujuh hari, kita harus senantiasa ingat kepada Allah, beribadah dan berzikir kepadanya.  Jika kita dapat memaknai tawaf ini dalam kehidupan sehari-hari, berarti kita sudah mengembangkan konsep dasar tujuan hidup kita, yaitu beribadah kepada Allah. Allah berfirman:  
Artinya: Aku tidak menjadikan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepadaku.( al-Hasyar: 9)

Semua ciptaan Allah  di alam ini  tunduk kepada  ketentuan-Nya.  Jika semua ciptaan Allah di alam ini menyalahi ketetuan , maka hancurlah dunia ini. jika matahari terbit di Barat terbenam di Timur, bulan dan bintang beredar tidak pada orbetnya lagi,  pisang berbuah  nangka, nangka bebuah pisang dll. Maka ini pertanda hancurnya dunia ini.
          Demikian juga manusia, bila  sudah tidak mau lagi tunduk kepada Allah, hidup hanya memuaskan hawa nafsu, bertindak sewenang-wenang, melaksanakan kemungkan dll. Maka ketika itulah manusia akan mengalami kehancurannya.

3.      Sai : Meningkatkan etos kerja sebagai khalifah.
Manusia mendapat tugas menjadi khalifah di muka bumi,  dia hendaknya dapat mengolah  kekayaan alam  menjadi modal yang berguna bagi kehidupannya. Untuk mengolah alam menjadi modal yang berguna,  manusia perlu bekerja keras, semangat, optimis dan penuh keyakinan. Inilah hakekat makna yang dikehendaki  dalam ibadah Sai, berjalan dan berlari-lari kecil dari bukit Safa menuju bukit Marwah sebanyak 7 kali. Sudah menjadi sunatullah, siapa yang mempunyai etos kerja yang tinggi maka dia akan menguasai dunia, baik dia itu seorang muslim, kafir, atau atheis. Penguasan dunia tidak mungkin di dapat hanya  dengan beribadah, berzikir, dan berdoa semata-mata,  tetapi harus dilakukan denggan penguasaan ilmu , kerja keras dan  professional, sabar, disiplin , dengan manajemen yang baik.
Demikian khotbah ini, semoga bermanfaat bagi kita semua,  amin ya rabbal alamin.    
اعوذ بالله من الشيطن الرجيم


فاعْتبِرُوْا يااُوْلِى الابْصَاِر لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ


تـأليف
رَشِيْدِيْ بْن عَبْدُ الْجَلِيْل











Khutbah   ini  sampaikan pada ;    Sholat Idul Adha di Masjid Besar Nurul Hidayah Sungai Salak, yang dihadiri    jemaah kurang lebih 2.000  orang/.

Jumat, 14 Agustus 2015

PEMILIHAN KUA TELADAN NASIONAL TH 2015

 Ka.KUA Kec. Tempuling. Kab. Inhil Prov Riau, Rasyidi, S. Ag., M.A. mengkikuti kegiatan pemilihan KUA Teladan Nasional , mulai tgl. 13 s.d tgl. 19 Agustus  2015 di Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 32 peserta se- Indonesia.

Rabu, 08 Juli 2015

Pelaksanaan Akad Nikah di KUA Kecamatan Tempuling






Hari ini Rabu 08 Juli 2015 bertepatan dengan 21 Ramadhan 1436 H. KUA Kecamatan Tempuling telah melaksanakan Akad Nikah sebanyak 18 Pasang yang dimulai dari pukul 08.15 WIB sampai dengan 14.00 WIB. setelah Akad Nikah semua pengantin telah menerima Buku Nikah secara langsung sebagaimana tampak pada gambar diatas. Banyaknya pernikahan hari ini karena mayoritas masyarakat Banjar di Sungai Salak menganggap pada hari 21 Ramadhan hari yang sangat baik untuk melaksanakan Akad Nikah.

Kegiatan BP4 Calon Pengantin KUA Kec. Tempuling


BP4 Kecamatan Tempuling telah melaksanakan penasehatan perkawinan yang diikuti oleh 12 Pasang Calon Pengantin yang dilaksanakan pada hari Kamis Tanggal 02 Juli 2015. Setelah penasehatan langsung diberikan sertifikat BP4 sebagaimana tampak pada gambar ini.

Minggu, 21 Juni 2015

BESARAN BIAYA NR






BESARAN BIAYA NR

           Dalam lampiran PP 48 Tahun 2014 tarif biaya nikah adalah :
1.         Nikah di KUA pada hari dan jam kerja dikenakan tarif Rp. 0,-
2.  Warga yang tidak mampu secara ekonomi dan korban bencana dikenakan tariff Rp. 0,-
3.    Nikah diluar kantor dan atau di luar jam dan hari kerja dikenakan tariff Rp. 600.000,


                                                Ka.KUA Kec. Tempuling 

                                               Rasyidi.S.Ag. MA.
                                               NIP.196712311996031008